




Sejarah
Yayasan Tunas Harapan, yang dulunya dikenal sebagai Yayasan Gersida, memiliki akar sejarah yang kuat di Gereja Sidang Jemaat Allah, Bogor. Didirikan pada tahun 1966 oleh Pdt. Lie Giok Keh dan istrinya, yayasan ini telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu institusi pendidikan Kristen tertua di kota Bogor.
“Karena membutuhkan tempat ibadah, Pdt. C.Z. Elia kemudian membeli tanah beserta bangunan di Jl. Suryakencana No. 93 Bogor dari Ny. Ratna Tirta Raharja. Atas nama Gereja Sidang Jemaat Allah, beliau menyelesaikan transaksi tersebut di hadapan notaris Yohanes Lukas Laurens dengan akte nomor 16.”
“Pemilik sebelumnya telah menyewakan bangunan ini kepada Chung Hua School, sebuah sekolah berbahasa Mandarin, selama 20 tahun sejak 1944. Setelah mengalami perubahan status akibat peristiwa politik, sekolah tersebut berganti nama menjadi Sekolah Ampera. Ketika Pdt. Lie Giok Keh dan istrinya membeli bangunan ini, mereka menerima syarat untuk melanjutkan dan mengelola Sekolah Ampera yang saat itu memiliki sekitar 40 siswa. Meskipun konsekuensinya cukup berat, mereka menyetujui syarat tersebut.”
“Menghadapi kekurangan tenaga pengajar, keluarga Elia, termasuk Liana Julia Elia (alm), Ongke Hanna Elia (alm), dan Poppy Mary Elia, bersama anggota gereja dan rekan-rekan dekat, secara sukarela menjadi guru dan kepala sekolah. Untuk memenuhi persyaratan sebagai lembaga pendidikan, mereka kemudian mendirikan Yayasan Gersida pada 15 Februari 1969 dengan akte notaris nomor 4. Pdt. Cephas Zacharias Elia memimpin yayasan sebagai ketua, didampingi oleh istrinya sebagai penulis, Pdt. Hoerip Elisa sebagai bendahara, dan Pdt. Andreas Mantiri sebagai anggota.”
“Sekolah Gersida memulai kegiatan belajar mengajar pada 17 Januari 1967. Untuk menghormati para pendiri yang menjadi cikal bakal Yayasan Tunas Harapan, tanggal tersebut ditetapkan sebagai Dies Natalis Tunas Harapan.”
“Yayasan Gersida mengubah namanya menjadi Yayasan Tunas Harapan pada tanggal 2 Mei 1974 berdasarkan keputusan rapat nomor 1 yang disahkan oleh Notaris Ester Dian Iskandar, SH.”
“Pada tahun 1975, yayasan memulai pembangunan gedung sekolah untuk TK dan SD di Jalan Suryakencana No. 97 Bogor. Namun, seiring dengan pertumbuhan sekolah, yayasan membutuhkan lahan yang lebih luas. Oleh karena itu, mereka mencari lokasi baru dan akhirnya memilih Jalan Pahlawan No 140-141 untuk membangun fasilitas yang lebih lengkap, termasuk TKK, SDK, SMPK, SMAK, dan ASM.”
Untuk ASM Tunas Harapan telah ditutup sejak tahun 2013. Jenjang pendidikan yang ada saat ini adalah PG/TKK, SDK, SMPK dan SMAK.