Sejarah

Yayasan Tunas Harapan yang dulunya dikenal dengan nama Yayasan Gersida adalah salah satu Yayasan Penyelenggara Pendidikan Kristen yang cukup tua di kota Bogor. Secara historis, keberadaan Yayasan Tunas Harapan tidak terlepas dari sejarah Gereja Sidang Jemaat Allah, di Jl. Suryakencana 93 Bogor.

Diawali dengan kecintaannya kepada Tuhan Yesus Kristus dan melalui usaha yang gigih, maka Pdt. Lie Giok Keh (Pdt. Cephas Zacharia Elia) beserta istri Pdt. Mary Elisabeth Elia, dengan penuh pengorbanan, baik moril terlebih materiil, pada tanggal 19 Nopember 1966 membeli lahan berikut bangunan yang terletak di Jl. Suryakencana no. 93 Bogor.

Pada mulanya gedung ini dibeli karena adanya kebutuhan akan tempat ibadah. Tanah berikut bangunan tersebut dibeli oleh Pdt. C.Z.Elia dan diatas-namakan Gereja Sidang Jemaat Allah. Proses jual beli dari Ny. Ratna Tirta Raharja ini dilakukan dihadapan Pejabat Pembuat Akte tanah Yohanes Lukas Laurens di Bogor dengan akte jual beli no. 16.

Oleh pemilik lama, pada mulanya bangunan ini disewakan kepada sekolah berbahasa Mandarin, CHUNG HUA SCHOOL selama 20 tahun dari tahun 1944 hingga 1964. Karena adanya peristiwa politik, maka sekolah tersebut berubah status dan berubah nama menjadi SEKOLAH AMPERA.

Dengan adanya bangunan sekolah AMPERA di atas lahan yang dibeli, maka Pdt. Lie Giok Keh dan istri, sebagai pembeli, mendapat syarat untuk melanjutkan dan mengelola sekolah AMPERA yang saat itu sedang berjalan dengan jumlah siswa sebanyak +/- 40 orang. Syarat tersebut diterima dengan konsekuensi biaya yang cukup berat.

Ketersediaan SDM dan tenaga pengajarpun menjadi kendala yang tidak mudah diatasi. Karena itu anak-anaknya sendiri, seperti : Liana Julia Elia (alm), Ongke Hanna Elia (alm), Poppy Mary Elia beserta anggota gereja dan rekan-rekan dekatnya diajak untuk bertugas sebagai guru dan Kepala Sekolah.

Untuk memenuhi salah satu syarat sebagai lembaga pendidikan maka dibentuk YAYASAN GERSIDA dengan akte notaris Sujud Ranusudirdjo pada tanggal 15 Pebruari 1969 dengan akte no. 4.

Badan Pengurus Yayasan Gersida pada saat itu adalah :

  • Ketua : Pdt. Cephas Zacharias Elia
  • Penulis : Pdt. Ny. Mary Elizabeth Elia
  • Bendahara : Pdt. Hoerip Elisa
  • Anggota : Pdt. Andreas Mantiri

Kegiatan belajar mengajar di sekolah Gersida mulai aktif berjalan pada tanggal 17 Januari 1967. Untuk menghormati para pendiri Yayasan Gersida sebagai cikal bakal Yayasan Tunas Harapan , maka pada tanggal 17 Januari 1967 diteguhkan sebagai Dies Natalis Tunas Harapan.

Tujuh tahun kemudian, tepatnya tanggal 2 Mei 1974, melalui keputusan rapat no. 1, dihadapan Notaris Ester Dian Iskandar, SH., nama Yayasan Gersida diubah menjadi YAYASAN TUNAS HARAPAN.

Tahun 1975 diadakan pembangunan gedung sekolah untuk TK dan beberapa ruang untuk SD di Jl. Suryakencana no. 97 Bogor. Seiring dengan perjalanan waktu dan semakin meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana bagi kegiatan pendidikan, Yayasan Tunas Harapan Bogor mencari lahan baru bagi pembangunan dan pengembangan sekolah yaitu di Jl. Pahlawan No 140 – 141 yang sekarang ini telah berdiri TKK, SDK, SMPK, SMAK dan ASM Tunas Harapan.

Untuk ASM Tunas Harapan telah ditutup sejak tahun 2013. Jenjang pendidikan yang ada saat ini adalah PG/TKK, SDK, SMPK dan SMAK.

Scroll to Top